Oo..haruskah aku pergi
Salahkah bila ku di sini tak
peduli keadaannya
Katakan berapa dalam kau ingin
aku masuk di kehidupanmu
Oo.. katakan berapa jauh kau
ingin aku ada di hari-harimu
Bagaimana pantasnya..bagaimana…
Sebuah lagu yang terus diputar berulang kali, berbaring santai dengan
memeluk boneka emoticon kiss kesayangan sambil goyang-goyang kaki mengikuti
irama lagu. Mata yang menelanjangi seluruh sudut ruangan, pikiran yang
menari-nari di langit-langit kamar. Perasaan yang tak menentu, menunggu suatu
hal yang tak pasti, mengerutkan kening mencoba-coba untuk mengingat semuanya,
mengingat yang menjadi sebuah teka-teki yang belum bisa ku pecahkan sendiri. Pertanyaan
mengambang bagai warna abu-abu dalam kehidupan. terkadang senyum sendiri, mengingat kejadian yang telah berlalu, mengingat hal sedetail mungkin yang manis untuk dikenang, mengingat setiap lekuk wajah yang terekam pada sebuah memori otak, mengingat mengembangnya sebuah senyuman yang terlempar pada sebuah arah yang diharapkan, mata yang saling bertabrakan kemudian saling memalingkan wajah. dan tersipu malu kemudian.
Berkali-kali tangan ku tak pernah lepas dari telpon genggam, melihatnya
sesering mungkin walau ia tak berdering sekali pun. Padahal volume sudah paling
full di setting. Penantian tak pasti yang sering terjadi namun dinikmati. Selang
beberapa waktu kemudian telpon genggam ku berdering, buru-buru aku bangun dan
meraihnya, belum juga selesai ringtonenya bernyanyi jariku dengan lincah menekan tombol
fitur sms. Rasanya seperti anak kecil yang dikasih permen, loncat kegirangan
karena akhirnya boleh merasakan manisnya kembang gula setelah ibunda melarang
sambil menggoyangkan jari telunjuk dan menggelengkan kepala seakan berkata “tidak
boleh yaa..”
Jantungku makin berdegup kencang dan senyam-senyum tak karuan. Setelah
dibuka,
Tolong isiin mama pulsa dulu yang
25rb ke nomor ini nanti mama ganti, sekarang mama lagi di kantor polisi
“aiiiihhh…” dumelku gak
karuan setelah membacanya, “masih aja sih
jaman serba canggih tapi bikin galau kayak gini, modus penipuan alih-alih minta
pulsa makin marak aja..huuh!” dengan nada kecewa sambil setengah banting hp
yang masih di genggam ke tempat tidur sembari merebahkan diri mulai melemparkan
imajinasi pada langit-langit kamar dan biarkan menghampar, awal mula untuk sebuah khayalan manis. sambil tersenyum malu menutup muka dengan boneka dan mata yang berbinar-binar.
Oo..haruskah aku pergi
Salahkah bila ku di sini tak
peduli keadaannya
Oo.. setiap kau tersenyum
Membuatku melupakan dunia nyata,
tetap di sini
Tak pernah semudah itu aku
mengerti apa yang kita jalani
Meski akhirnya semudah itu hatiku
luluh kembali ke pelukan mu
Bagaimana pantasnya…bagaimana
Siapa sih dia, yang kubiarkan permainkan perasaan ku seperti ini. Tak bisa
berbuat banyak dan lebih sering menebak-nebak tanpa penjelasan, yang sukanya
menerka-nerka tanpa tahu kebenarannya. Siapa sih dia, yang ku relakan
bermain-main di hatiku. Yang di tiap waktu ku pasrahkan hanya untuk menunggu
sebuah kabar. Yang mudah saja ku maafkan walau sering membuatku galau, yang
mudahnya ku maafkan walau sesuka hati datang dan pergi. Siapa sih dia, yang
seakan memberi harapan tanpa kepastian. harapan yang aku suka dan luluh dibuatnya.
dan aku suka..
Oo.. haruskah aku pergi
Salahkan bila ku di sini tak
peduli keadaannya
Oo.. setiap kau tersenyum
Membuatku melupakan dunia nyata,
tetap di sini
Apalah yang diharapkan, bila tak
ada tujuan
Mungkin hanya kesenangan, yang
membuat kita terus bertahan
* Pada sebuah rasa yang pernah tergelut dalam hati, berkecamuk marah namun suka. tak kuasa berontak tapi menerima. jika ini permainan tapi perasaaku bukan untuk dimainkan. perasaanku bukan pakaian yang bisa digantung, dilempar sana sini sesuka hati. perasaan yang kutawarkan itu paling berharga dalam hal soal rasa. perasaan ku juga bukan alat uji coba yang seenaknya di coba. jika hanya kesenangan yang membuat bertahan (sementara) aku tak mau tinggal diam dalam lingkar ketidakpastian meski mencoba memastikan untuk kembali bahwa ini bukan permainan. take it or leave it..!
Lagu : Luluh by Maliq & d' Essentials
Terinspirasi dari sebuah lagu dan rasa dari penantian menunggu kabar seseorang *itu duluuu
Label: celoteh malam, Kutipan Senja, The Story Goes