Pernah denger sebuah kalimat
“ Apa yang kita
lakukan dibelakang pasangan kita, kelak pasangan kita akan melakukan hal
tersebut dibelakang kita”
Mungkin ariel peterpan akan bilang “apaa yang kau lakukan dibelakang-ku…
dibelakang ku….”
Yap, disinilah letak kejujuran dan kesetiaan akan
dinilai, meski niat-nya baik hanya untuk menutupi kebohongan tersebut dengan
dalih menjaga perasaan. Kenyataannya bangke yang ditutup rapat pasti akan
kecium juga. Apapun tujuannya walau hanya untuk menjaga perasaan tapi tetap aja
kan berbohong. Pernah dengar kalimat ini gak “jujur-lah walau terkadang itu menyakitkan” memang sih bakalan
bikin sakit hati, tapi lebih baik jujur kan daripada diem-diem malah akan
menimbulkan masalah dikemudian hari, padahal hanya karena masalah sepele.
Gak ada yang namanya dalih berbohong demi kebaikan,
itu Cuma dalih untuk diri sendiri dan kebaikan diri sendiri, karena kalau
sampai orang lain tau akan merugikan diri sendiri dan menimbulkan masalah dan
prasangka tak terduga. Tapi, banyak sekali orang yang memakai dalih tersebut.
Contohnya adalah para lelaki, memakai dalih tersebut untuk menjalin kembali
hubungan dengan seseorang yang lain, hanya karena seseorang tersebut tidak
disukai oleh pasangannya. Demi menjaga perasaan sang pasangan makanya jadi
sering berbohong, sayangnya kata menjaga
perasaan alias berbohong demi kebaikan itu malah berujung perselingkuhan.
Coba deh bayangin kenapa pasangan kamu bisa tiba-tiba selingkuh kalau bukan
karena ada kesempatan dari bohong demi kebaikannya itu.
Udah deh, jangan suka berbohong yaa…
Inget sama tulisan yang diatas, kelak kamu juga akan
dibohongin dengan dalih yang kamu lakukan terhadap pasanganmu. Mau itu demi
kebaikan, menjaga perasaan atau bohong dengan alasan fatal sekalipun pasti kita
akan terima hasilnya juga. Orang yang tukang bohong kelak akan dibohongi juga,
orang yang suka selingkuh kelak akan diselingkuhi juga, orang yang suka
seenaknya kelak akan diperlakukan seperti itu juga sama orang lain. Intinya
apapun yang kita lakukan, baik kecil ataupun besar pasti akan kembali kepada
diri kita.
Hidup itu pilihan….
Iya siiihh… tapi berbohong atau tidak juga pilihan kan
:)
Menyenangkan atau menyakiti perasaan orang lain juga
pilihan kan, dan itu urusannya bukan hanya dengan manusia aja tapi juga dengan tuhan.
Tapi, gw sih percaya kalau tuhan itu maha adil kok, kita hanya cukup bersabar
dan berprasangka baik aja. Apabila ada ketidakjujuran yang terjadi, semua itu
ada ganjarannya. Kalo misalkan kasusnya dalam hal menjalin hubungan dengan
seseorang berarti orang tersebut memang tidak baik untuk kita, kalo dia baik
untuk kita, dia pasti tidak akan melakukan hal tersebut, rasa kasih sayang dan
cinta akan selalu menyelimuti dan tercurahkan dalam hubungan tersebut. Hingga
sebuah pernikahan dan berakhir sampai maut memisahkan.
Kalau dulu pernah selingkuh atau sering sekali
berbohong, rubah diri yuu…
Atau dulu seringnya ditinggalin pasangan, bukan
berarti sekarang malah menyakiti perasaan orang lain yang sebenarnya gak tau apa-apa,
mirip dengan dendam, karena dulu sering disakiti malah sekarang menyakiti balik
tapi dengan orang lain. merupakan Tindakan pengecut sekaleeeee… kaya maling,
kemarin sendalnya diambil orang, karena gak terima eh malah ambil sandal orang
lain :p. jangan pernah membalas tindakan kejahatan sekecil apapun orang lain
terhadap kita, jangan menjadi hakim sendiri, biarkan Allah yang membalas dengan
caranya. Teruslah jalan lurus untuk tetap menebar kebaikan.
Orang baik gak mungkin dipasangkan dengan orang jahat,
kan ada yang bilang kalau jodoh itu adalah cermin kita, seperti sebuah kutipan
kalimat ini
“Jodoh adalah
cermin, bila baju kita tampak miring sebelah, akan begitu pula yang dipantulkan
bayangan di cermin, namun tenanglah, insya Allah aku akan menerimamu-cerminku,
yang tidak hanya menuruti apa yang aku pakai, tapi yang mau sama-sama
memperbaiki diri untuk terlihat lebih baik"
-FU
Cerminku mana ya…. *kriikk-kriiikk
Label: celoteh malam, Just Article, Kutipan Senja, The Story Goes