Healthy Cookies Tropicana Slim Alergon

Sekitar seminggu yang lalu kebetulan aku bertemu dengan teman-teman lama terdekatku. Ceritanya reuni kecil-kecilan. Dimana mereka yang sudah menikah membawa anaknya. Seperti Riska dengan Fikri, anak semata wayangnya. Ini pertama kalinya aku bertemu dengan Fikri, maklum semenjak Riska sudah menikah dan mempunyai anak dia pindah ke Bogor. 

Fikri merupakan anak yang Istimewa atau ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) yang sudah menginjak level Autis. Jadi, Autis atau Autism Spectrum Disorder, Spektrum Kelainan Austik menurut para ahil yaitu segala macam gangguan perkembangan pada otak dan sistem syaraf yang menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan berkomunikasi dan berinteraksi sosial. Diketahui rata-rata anak dengan gejala autis umumnya sebelum menginjak usia 3 tahun dan dan dapat dideteksi pada usia 18 bulan.


photo credit by Google



Seperti hal-nya Fikri, diketahui telah mempunyai kelainan seperti Autis ketika dia menginjak pada usia 5 tahun. Jikalau Fikri seperti mempunyai dunia-nya sendiri, selalu melakukan aktifias yang rutin setiap harinya, dan sulit menerima perubahan aktifitas yang dijalananinya, serta sulit untuk melakukan interaksi atau komunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Sehingga ketika memasuki dunia sekolah dasar maka Fikri sulit sekali untuk memahami setiap pembelajaran yang diberikan disekolah.

Sampai pada akhirnya disitulah diketahuhi bahwa Fikri mempunyai kelainan seperti Autis. Memang butuh perhatian dan penanganan yang tepat dan khusus terutama dari Orang Tua. Memang untuk gejala penderita autis masing-masing kasus tidak sama, seperti dalam hal mengalami kesulitan belajar yang berat, akan tetapi beberapa anak autis lainnya dapat memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dan mampu menyelesaikan pembelajaran yang sulit. Dan begitulah kira-kira latar belakang Fikri yang ketika aku bertemu dengannya, matanya asik melihat (mendelik) keseluruh sudut ruangan sambil asik menepukkan tangannya pada paha secara berulang kali. Dan bukan hanya itu dibalik kekurangannya sebagai penderita autis, Fikri mempunyai beberapa prestasi dibidang musik hingga ke Mancanegara.

Riska-pun juga bercerita tentang diet Fikri sebagai penderita Autis. Bukan diet seperti pada umumnya yang kita lakukan, contohnya aku, diet untuk menurunkan badan tapi tak kunjung berhasil hahaha. Diet pada autis dilakukan karena mempunyai tingkat alergi lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak menderita autisme. Selain itu diketahui bahwa memiliki frekuensi peningkatan gangguan pada saluran pencernaan. Seperti Diare, rasa tidak nyaman pada perut, konstipasi dan refluks gastrointestinsl. Diet yang bertujuan baik untuk penderita autisme ini memang hasilnya tidak mempunyai dampak besar pada anak yang tidak mendapati kelainan autis dan berbeda hasilnya pada anak autis lainnya. 

Contoh diet untuk penderita autisme, yang sebaiknya juga dikonsultasikan ke dokter apakah cocok atau tidak yaitu bebas Gluten dan Kasein, Feingold Diet dan Failsafe Diet, Specific Carbohydrate Diet. Adapun diet yang lebih ketat dari diet Gluten dan Kasein adalah diet bebas biji-bijian, laktosan dan gula. Jenis makanan yang di perbolehkan seperti daging, telur, sayur-sayuran yang meliputi bayam, bawang bombay, paprika dan kacang-kacangan meliputi walnut dan almond. Diketahui bahwa diet diatas ternyata mendapatkan perubahan pada anak-anak autis. Walaupun meski harus melakukan beberapa penelitian lagi untuk selanjutnya. 

Teruuuss, kalau ini dan itu gak boleh dan banyak sekali pantangannya, Fikri sebagai anak penderita autis bisa ngemil gak?.. 




Nah, untuk asupan makanan emang Riska sebagai Ibu sangat memperhatikan sekali asupan anaknya. Dan ternyata selama ini demi buah hatinya tercinta Riska rela oprek didapur untuk menyajikan yang terbaik untuk Fikri, termasuk cemilan. Katanya biar Fikri gak bosen dan monoton disajikan makanan yang itu-itu saja, lagipula cemilan sehat bukan hanya bisa dinikmati oleh Fikri saja tapi juga seluruh anggota keluarganya, istilahnya yaa jadi lebih change their lifestyle more healthy and secure

Terus, aku dikasih tau cemilan aman dan sehat yang menjadi favourite Fikri. Aman dikonsumsi untuk siapa aja termasuk untuk anak penderita autis dan aman dikonsumsi untuk yang mempunyai alergi, ibu hamil, anak balita atau ibu yang sedang menyusui yaitu Tropicana Slim Alergon Cookies.





Tropicana Slim, yang lebih dulu kita kenal sebagai produk berupa gula jagung yang baik untuk pencegahan atau penderita diabetes. Kini mengeluarkan produk dengan varian yang berbeda tapi tetap sehat dan secure untuk siapa saja, Healthy Cookies Tropicana Slim Alergon. Cookies sehat dengan rendah kalori alami dari daun stevia yaitu pemanis alami yang cocok sebagai pilihan yang sehat. 

Dan yang terpenting lagi, kalau Tropicana Slim Alergon Cookies ini bebas gluten dan bahan pemicu alergi dengan kandungan serat, serta bebas pengawet dan bebas gula pasir karena juga menggunakan gula buah. Bahkan yang mempunyai alergi terhadap bahan makanan tertentu seperti bebas gluten, susu, telur, kacang, pengawet, buah yang mengandung salisilat (anggur, strawberry, kurma, apricot, alpukat, blackberry, jeruk, nanas dan plum). Alergon Cookies sangat aman untuk dikonsumsi karena tidak akan menyebabkan reaksi alergi tertentu.





Saat itu Riska memang selalu siap sedia Healthy Cookies Tropicana Slim Alergon kemanapun dia dan. Fikri pergi. Aku pun sempat mencobanya, untuk penggemar cemilan manis mungkin Alergon Cookies akan terasa sedikit hambar, dan manisnya kismis pada cookies bisa mengatasinya. Akan tetapi mengingat sehatnya cemilan ini. Segala bentuk kecemasan akan cemilan yang membuat kita khawatir akan kandungannya akan sirna. Bagiku gak perlu lagi khawatir akan takut gemuk dan alergi, kebetulan aku alergi manis, jadi terlalu banyak makanan manis akan menimbulkan gatal-gatal.

Bukan hanya Riska dan Fikri, aku-pun akan menjadikan Cookies Sehat dan aman ini menjadi favourite. Lagipula sudah bisa ditemukan di berbagai supermarket. Sepulang dari reuni kecil-kecilan bersama sahabat, aku langsung borong untuk stock dirumah. Hihihihi.. Mayaannn..


Kalau kamu, yakin nih gak mau beralih ke cemilan sehat?


Label: , , ,